Kawah Ijen Ditutup, BKSDA Bersih-Bersih Jalur Pendakian Hingga Puncak
radiovisfm.com – Petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur melakukan pembersihan sampah di sepanjang jalur pendakian hingga puncak Kawah Ijen, selama adanya penutupan sementara kunjungan wisata ke Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen.
Penutupan dilakukan terhitung mulai 28 April sampai dengan 30 April 2024, dalam rangka evaluasi kegiatan kunjungan wisata alam selama libur lebaran 2024 dan pemulihan ekosistem TWA Kawah Ijen khususnya di sepanjang jalur pendakian.
Kebijakan ini berdasarkan Surat Edaran nomor SE.748/K2/BIDTEK.1/04/2024 tentang penutupan sementara kegiatan kunjungan wisata di jalur pendakian kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen yang ditanda tangani oleh Kepala BBKSDA Jawa Timur, Nur Patria Kurniawan.
TWA Kawah Ijen yang terletak di Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi tersebut mempunyai fungsi, salah satunya adalah untuk kegiatan pariwisata dan rekreasi alam.
Kepala Pos TWA Ijen Sigit Hariwibowo mengatakan selama penutupan jalur pendakian, para petugas melakukan bersih-bersih sampah di area TWA Kawah Ijen serta pemeliharaan lainnya.
“Upaya ini juga sekaligus memberikan kesempatan kepada kawasan setempat untuk bernafas kembali tanpa ada kegiatan wisata,” ungkap Sigit.
“Dari kegiatan libur aktifitas wisatawan ini, minimal pembersihan sampah yang ada diseputaran jalur pendakian sampai ke puncak dan juga di sekitar paltuding bisa terjaga,” paparnya.
Menurut Sigit, dari efek keindahan, dipastikan Kawah Ijen tidak pernah berubah menjadi daya tarik wisatawan.
“Cuma apabila dilihat dari kegiatan rutinitas kunjungan wisatawan selama ini, mungkin tidak terlihat satwa-satwa yang berkeliaran dan enggan kembali ke habitatnya karena banyaknya pengunjung,” tegas Sigit.
Namun dengan adanya penutupan sementara ini kata Sigit, di harapkan minimal satwa-satwa yang ada di jalur pendakian bisa kembali lagi ke habitatnya.
“Kami memantau dari jalur pendakian paltuding sampai pondok bunder yang biasanya terlihat lutung hitam dan lutung emas berlompatan, kini sudah tidak pernah muncul lagi sebanyak yang pernah diamati sebelumnya,” ujar Sigit.
“Selama penutupan jalur pendakian ini juga dilakukan evaluasi dan pembahasan berbagai kebijakan soal keselamatan tanpa membuat wisatawan merasa kecewa berkunjung ke TWA Kawah Ijen. Karena sebelumnya, ada seorang wisatawan WNA asal China yang meninggal dunia saat berfoto di salah satu pohon viral di puncak Kawah Ijen akibat terjatuh ke jurang sedalam 100 meter,” paparnya.
Sigit menjelaskan, diantara pembahasan itu adalah penutupan lokasi berswafoto di sejumlah titik di Kawah Ijen yang dinilai berisiko. Salah satu titik yang ditutup untuk berswafoto ada di sepanjang jalur Hutan Mati yang panjangnya sekitar 400 meter. Juga di tempat turis asal China yang jatuh ke jurang berada di salah satu titik jalur tersebut. Penutupan titik spot lokasi foto itu dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Sementara, Jalur Hutan Mati berada di bibir jurang. Kedalaman jurang mencapai sekitar 100 meter. Kini, pengelola telah memasang pita pembatas di beberapa spot jalur Hutan Mati. Petugas juga memasang papan imbauan agar wisatawan tak mendekat ke lokasi itu.
“Kami berembuk dengan para pemandu wisata. Mereka menyetujui kalau kawasan itu memang rawan sekali. Mereka juga setuju agar jalur itu ditutup sebagai spot berfoto,” kata Sigit.
Selain jalur Hutan Mati, petugas juga membatasi aktivitas wisatawan di tempat pemrosesan blue fire. Lokasi ini sebelumnya menjadi salah satu spot foto populer di Kawah Ijen.
Pembatasan di lokasi tersebut diterapkan lebih awal, yakni mulai H-5 Lebaran lalu. Di titik pemprosesan blue fire terdapat pipa-pipa besar yang mengeluarkan panas hingga 300 derajat celsius.
Comments
This post currently has no comments.