Bupati Ipuk Fiestiandani Ajak Insan Kesehatan Tuntaskan Berbagai Masalah Kesehatan

radiovisfm.com – Di momen Bulan Syawal, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani melakukan halal bihalal dengan banyak pihak, termasuk dengan insan kesehatan.
Acara tersebut dimanfaatkan Bupati Ipuk mengajak mereka berkolaborasi menuntaskan berbagai permasalahan kesehatan, khususnya terkait penyakit degeneratif yang kini mulai banyak menyerang di usia muda.
“Penyakit degeneratif, seperti diabetes, gerd, stroke, hipertensi, gagal ginjal, hingga jantung kini tidak milik usia lanjut saja, tetapi juga usia muda. Untuk itu saya mengajak para dokter dan tenaga kesehatan lainnya bisa bersinergi menangani masalah ini,” ungkap Bupati Ipuk.
Bupati Ipuk sempat bertemu dan silaturahim dengan para tenaga medis dan paramedis yang tergabung dalam organisasi profesi di Banyuwangi. Antara lain dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banyuwangi, Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Ikatan Persatuan Dokter Gigi, Ikatan Bidan Indonesia, Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
“Saat ini, penyakit-penyakit itu tak hanya diderita oleh mereka yang berusia di atas 50 tahun, tetapi juga anak muda. Tentu ini adalah fakta yang sangat mengkhawatirkan,” tutur Bupati Ipuk.
Bupati Ipuk mengaku dapat info dari RSUD Blambangan bahwa sudah mulai ada trend pasien gagal ginjal di usia muda. Salah satu faktornya karena gaya hidup yang tidak sehat.
“Saya berharap agar para tenaga kesehatan ini bisa membantu mempromosikan dan mendorong masyarakat mengenai pentingnya pola hidup sehat. Apalagi, Banyuwangi termasuk salah satu daerah yang mendapatkan bonus demografi,” tutur Bupati Ipuk.
“Jangan sampai era Indonesia Emas mendatang, justru banyak anak muda yang sakit semacam ini. Maka edukasi pola hidup sehat menjadi penting, agar tercipta generasi muda yang sehat dan berdaya saing,” paparnya.
Dalam kesempatan itu Bupati Ipuk juga mengapresiasi para dokter dan tenaga kesehatan lainnya atas kolaborasi, sehingga sejumlah capaian positif yang diraih Banyuwangi.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Banyuwangi tercatat meningkat dari 73,15 pada tahun 2022 menjadi sebesar 73,79 pada tahun 2023.
“Prestasi ini berkat kolaborasi berbagai pihak, termasuk para tenaga kesehatan,” tutur Bupati Ipuk.
Ke depan, ia mengajak semua memperkuat sinergi untuk menuntaskan berbagai masalah stunting, Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan masalah kesehatan lainnya.
“Mari kita semua untuk terus bergandengan tangan agar masyarakat semakin sehat,” pungkas Bupati Ipuk.
Comments
This post currently has no comments.