menu Home chevron_right
Banyuwangi

Ngaku Khilaf, Perempuan Mualaf di Banyuwangi Hapus Tato

Ilex | 2 Mei 2024

radiovisfm.com – Seorang perempuan mualaf di Banyuwangi, Jawa Timur, turut menjadi peserta hapus tato gratis yang digelar di Klinik Pratama Polresta Banyuwangi, Kamis (2/5/2024). Ia adalah Nova Purnama Sari, warga Kecamatan Purwoharjo.

Perempuan 27 tahun ini mengaku mengambil keputusan menghapus tato yang pernah dimiliki untuk memperbaiki diri. Demi hijrah, Nova bertekad mengarungi lembaran baru kehidupan dengan mendekatkan diri kepada agama yang dianutnya saat ini.

“Sebenarnya tato kan tidak diperbolehkan oleh agama. Saya mualaf yang dulunya beragama Hindu. Sekarang masuk Islam. Alasan saya menghapus tato, untuk memperbaiki diri yang lebih baik lagi,” ujar Nova.

Nova mengaku sudah 15 tahun mengoleksi seni lukis tubuh di bagian lengan kanannya. Muncul niatan menghapus tato, sejak tahun kemarin.

Kedatangannya di Klinik Pratama Polresta Banyuwangi merupakan kali kedua Nova melakukan penghapusan tato gratis.

“Menurut keterangan dokter yang menangani penghapusan tato, prosesnya membutuhkan tiga sampai empat kali baru bisa hilang,” jelas Nova.

Nova juga memperlihatkan proses penghapusan tatonya. Tangannya yang dihiasi tato tampak dilaser. Sesekali Nova juga mengamati setiap proses penghapusan tato yang dilakukan tim medis.

“Kalau saat di laser tidak terasa sakit. Tapi yang sakit itu setelahnya, terasa panas. Apalagi saat awal-awal hapus tato, saya menahan rasa sakit 4-5 hari baru sembuh,” ungkap Nova.

Senada dengan Nova, peserta lain Bili Ariska (68) mengaku menghapus tato juga untuk memperbaiki diri.

Pria lanjut usia asal Kelurahan Panderejo, Kecamatan Banyuwangi ini sudah 48 tahun mengoleksi tato di kedua lengan tangannya.
Bili menyampaikan bahwa alasan dirinya menghapus tato karena anak dan cucu.

“Saya sering ditegur, akhirnya merasa malu sendiri. Sehingga saya berinisiatif menghapus tato,” tutur Bili.

Teknis Pelaksana Hapus Tato dari Rumah Sakit Bhayangkara Bondowoso, Novi Candra Pribadi mengatakan, total peserta yang ikut dalam hapus tato tersebut sekitar puluhan orang.

“Sekali giat hapus tato, Klinik Pratama Polresta Banyuwangi bisa melayani sekitar 15 sampai 30 pasien baik pasien baru dan lama,” kata Novi.

“Kegiatan hapus tato gratis ini sudah mulai dilaksanakan tahun kemarin. Hingga kini sudah delapan kali lebih dilaksanakan. Ke depan akan dirutinkan setiap sebulan sekali,” paparnya.

Novi menjelaskan, penghapusan tato tidak sekali proses langsung hilang begitu saja. Namun, masih butuh beberapa kali penanganan. Hal itu tergantung beberapa hal. Seperti jenis tato, tinta, lamanya tato serta kedalaman tusukan tato.

“Untuk penanganan ada yang cukup 5 kali, bahkan 10 kali baru bisa hilang,” pungkasnya.

Written by Ilex

Comments

This post currently has no comments.

Leave a Reply





  • play_circle_filled

    Radio VIS FM Banyuwangi
    Radio VIS FM

play_arrow skip_previous skip_next volume_down
playlist_play