Diserang Hama, Hasil Panen Padi Petani di Banyuwangi Turun Drastis

radiovisfm.com – Hasil panen sejumlah petani padi di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi, turun drastis akibat serangan hama. Petani setempat mengaku hanya bisa pasrah dengan kondisi yang mereka alami.

Ja’in (54), salah satu petani mengatakan, sebagian petani di Desa Tamansari sudah mulai melangsungkan panen padi.

“Untuk awal musim di tahun 2024 ini, hasil panen di areal persawahan saya kurang beruntung, mengalami penurunan produksi. Penyebabnya karena hama, seperti serangga, tikus, dan banyak lagi. Sehingga kualitas padi kurang normal,” papar Ja’in.

“Dari 6 ribu meter persegi areal sawah yang ditanami padi hanya mampu menghasilkan 2 ton karung berisi gabah. Biasanya jika dalam kondisi normal itu sekitar 4 ton gabah, sekarang turun 50 persen produksinya,” ujarnya.

Menurut Ja’in, beberapa penyebab produksi padi berkurang, selain hama yakni kurangnya pemberian pupuk dan kualitas bibit.

“Pupuk subsidi saat ini susah dicari. Apabila terus membeli non-subsidi mahal, itu memberatkan petani karena biayanya jadi membengkak. Akhirnya, karena kekurangan biaya operasional, pemberian pupuk berkurang,” jelas Ja’in.

Ja’in juga mengeluhkan harga gabah yang selalu turun disaat panen raya berlangsung. Lebih-lebih hasil panen padinya juga merosot.

“Harga gabah di tingkat petani saat ini berkisar di Rp 6.500 per kilogram, mengalami kenaikan di hari sebelumnya dari Rp 5.500 per kilogram. Tapi nominal itu masih berada di bawah harga awal-awal panen, waktu itu sempat tembus Rp 7.500 per kilogramnya,” imbuhnya.

Lebih lanjut Ja’in mengatakan, petani setempat berharap stabilitas harga gabah dari pemerintah, termasuk stok pupuk subsidi untuk petani agar bisa ditambah. Para petani juga meminta pemerintah mengurangi impor beras.

“Saya berharap kalau bisa tidak impor beras, semua penyerapan bisa langsung dari petani. Namun dengan harga yang wajar,” pungkas Ja’in.

Written by Ilex