Tarian Seblang Bakungan Perempuan 52 Tahun Pukau Penonton
radiovisfm.com – Ritual adat Seblang Bakungan digelar masyarakat Osing Banyuwangi sepekan setelah Hari Raya Idul Adha atau lebaran haji.
Tradisi yang telah berlangsung selama ratusan tahun tersebut digelar di Sanggar Seblang, Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, Minggu malam (23/6/2024).
Seblang Bakungan dikenal sebagai ritual tarian yang dibawakan oleh wanita berumur dalam kondisi trans atau kehilangan kesadaran.
Seblang Bakungan ini digelar setiap 17 Dzulhijjah atau sepekan setelah hari raya Idul Adha. Tariannya yang magis membuat ritual ini menjadi tontonan menarik yang mampu memikat masyarakat dan para wisatawan.
Tahun ini, Seblang ditarikan oleh Isni, wanita berusia 52 tahun. Ini merupakan kali pertama bagi dia menjadi Seblang, menggantikan Aisah atau Mbah Isah yang berusia 76 tahun. Mbah Isah telah pensiun sebagai Seblang karena kondisi kesehatannya menurun.
Isni terpilih sebagai pengganti dan masih memiliki hubungan keluarga dengan Aisah.
Sebelum ritual seblang dimainkan, warga menggelar tumpengan bersama di sepanjang jalan desa. Warga kemudian salat maghrib dan salat hajat berjamaah di masjid setempat.
Ritual dilanjutkan dengan parade obor keliling desa (ider bumi). Selanjutnya di bawah temaram api obor, warga desa makan tumpeng bersama di sepanjang jalan desa.
Ritual dilanjutkan dengan membacakan mantra untuk si penari Seblang agar ia dirasuki roh leluhur. Dalam kondisi trance, penari Seblang tampil menari dengan iringan musik gending seperti Kodok Ngorek dan Seblang Lukinto.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani hadir menyaksikan tradisi tersebut.
“Pemkab terus mendukung penguatan tradisi dan seni budaya Banyuwangi, salah satunya dengan memasukkan ke dalam agenda Banyuwangi Festival (B-Fest) setiap tahunnya,” kata Bupati Ipuk.
“Festival bukan sekadar cara untuk mendatangkan wisatawan, tapi juga upaya menguatkan gotong-royong dan pelestarian budaya. Sehingga tradisi dan budaya lokal tetap tumbuh subur di tengah modernitas. Namun di sisi lain, ini adalah cara untuk meregenerasi pelaku seni budaya. Jadi ini bukan sekedar hiburan, namun juga sebagai edukasi bagaimana semua harus memiliki semangat melestarikan adat tradisi dan budaya Banyuwangi,” paparnya.
Ritual ini memukau wisatawan. Egor Danilove, wisatawan asal Rusia yang datang ke pertunjukan tersebut mengaku terpukau saat menyaksikan tarian Seblang.
“Saya sempat kaget dan merinding saat tahu kalau penarinya dalam kondisi trance. Namun saya merasa terhibur,” ungkap Egor.
Hal senada diungkapkan Amelia Putri, wisatawan dari Jogjakarta.
“Tradisi ini kental akan semangat gotong-royong. Saya terkesan dengan budaya gotong-royong warga sini. Ini tradisi yang harus dilestarikan,” kata Amelia.
Sebelum pentas Seblang, warga telah menyiapkan berbagai kegiatan sejak Jumat (21/6/2024). Mulai dari pentas seni hingga bazar UMKM.
Selain Seblang Bakungan, di Banyuwangi juga terdapat ritual Seblang Olehsari di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah. Bedanya, Seblang Olehsari dimainkan oleh remaja perempuan dan digelar hari ketiga bulan Syawal selama lima hari.
Comments
This post currently has no comments.