menu Home chevron_right
Banyuwangi

Cerita Mantan TKI Sukses Kembangkan Peternakan Kambing Perah

Ilex | 5 Juli 2024

radiovisfm.com – Sempat dua kali mengadu nasib di negeri orang menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Jarot Setiawan akhirnya memilih kembali ke Banyuwangi, dan membangun usaha peternakan kambing perah.

Kini peternakan yang dia rintis mampu memproduksi ratusan liter susu kambing per hari.

Di bekas lahan kebun jeruk, di Desa Seneporejo, Kecamatan Siliragung, terdapat peternakan kambing perah jenis Sapera. Ada sekitar 200 kambing di peternakan yang tertata rapi dan bersih itu. Di tempat itulah, Jarot memproduksi susu kambing.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengunjungi peternakan kambing perah milik Jarot, di sela kegiatan Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) di desa tersebut.

“Susu kambing di peternakan Jarot enak, tidak bau prengus. Jadi selama ini kesan susu kambing itu bau, tidak benar. Bentuknya lebih kental dari susu sapi. Yang terpenting, harganya lebih mahal dari susu sapi,” kata Bupati Ipuk.

“Saat ini mulai ada tren banyak masyarakat yang beralih dari susu sapi ke susu kambing. Ada penelitian menyebut kandungan gizi susu kambing yang lebih banyak daripada susu sapi. Harganya juga lebih mahal susu kambing,” imbuhnya.

Bupati Ipuk menyebut, susu kambing saat ini banyak diminati masyarakat, sehingga beternak kambing perah bisa menjadi pilihan.

“Jarot menjadi contoh bagaimana sektor pertanian memiliki prospek untuk dikembangkan,” tuturnya.

“Kisah sukses Jarot dalam mengembangkan usaha susu kambing perah ini bisa menjadi inspirasi anak-anak muda Banyuwangi. Merintis usaha dari nol, hingga kini menjadi salah satu pemasok susu kambing,” papar Bupati Ipuk.

Sementara, Jarot menceritakan, sebelum memulai usaha peternakan kambing perah, dia bekerja sebagai TKI di Taiwan. Ia bekerja disana selama dua kali, yakni dari tahun 1999 hingga 2002 dan kembali lagi dari tahun 2006 sampai 2009.

Sepulangnya ke kampung halaman, ia sempat mencoba peruntungan dengan menjadi petani jeruk, namun sejak 2016 beralih ke usaha peternakan kambing perah.

“Waktu saya kerja ngelas di Taiwan lalu pulang ke Banyuwangi ikut bertani jeruk dengan keluarga. Akhirnya saya memilih beternak kambing perah sejak tahun 2016 hingga kini,” ungkap Jarot.

Saat ini dia memiliki sekitar 200 ekor kambing perah produktif jenis Sapera. Dengan rata-rata produksi susu kambing mencapai 700-1000 liter per minggu.

“Satu ekor kambing rata-rata bisa menghasilkan 1 sampai 2 liter susu tiap hari. Total rata-rata tiap hari bisa mendapatkan 100-150 liter, tergantung produktivitas kambingnya,” kata Jarot.

Ia menambahkan susu kambing yang dihasilkan setiap minggunya dikirim ke supplier pabrik susu bubuk di Yogyakarta dan Semarang. Untuk susu kambing per liternya dihargai Rp 16.000.

“Saya menjual ke supllier dalam bentuk beku. Setiap minggunya bisa mengambil 700 hingga 1000 liter susu kambing,” pungkas Jarot.

Written by Ilex

Comments

This post currently has no comments.

Leave a Reply





  • play_circle_filled

    Radio VIS FM Banyuwangi
    Radio VIS FM

play_arrow skip_previous skip_next volume_down
playlist_play