Ada Desa di Banyuwangi Dikenal Penghasil Ikan Asap Terbesar
radiovisfm.com – Desa Sumberberas Kecamatan Muncar Banyuwangi, merupakan salah satu sentra penghasil ikan asap terbesar di Banyuwangi. Secara turun-temurun warga yang tinggal di kawasan sekitar pesisir menekuni usaha rumahan pengolahan ikan tradisional itu.
Salah satunya di Dusun Sidomulyo terdapat belasan rumah pengasapan ikan tradisional, seperti industri rumahan milik Nuryanto (52).
Proses pengasapan yang dilakukan Nuryanto masih menggunakan metode tradisional.
“Setelah dibersihkan, ikan kemudian dipotong menjadi beberapa bagian, lalu dijepit dan dipanggang di atas bara api dari batok kelapa. Ikan asap dibolak-balik agar matang sempurna dan merata,” ungkap Nuryanto.
Proses pengasapan ini memakan waktu sekitar 15 menit.
“Untuk aroma, selain menggunakan serabut kelapa, saya juga menggunakan bonggol jagung kering. Dengan itu, aromanya lebih terasa,” ujarnya.
Disampaikan Nuryanto, yang diasap mayoritas ikan pari. Tapi tergantung ketersediaan juga.
Setiap hari, Nuryanto menghabiskan hingga 100 kilogram (kg) ikan pari untuk diasap di rumah pengasapan. Ikan-ikan itu kemudian dijual dengan harga antara Rp 3.500 hingga 4.500 per tusuk.
Ikan asap produksi Nuryanto dijual sebagian besar ke sejumlah pasar yang tersebar di Banyuwangi. Dalam sehari, ia mengaku mengantongi omzet hingga Rp 3 juta.
“Saya pernah dimintai untuk dikirim ke China juga. Tapi saya tidak bisa karena targetnya harus sampai puluhan ton. Sementara stok ikan pari saya tidak sampai sebanyak itu,” tutur Nuryanto.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani sempat mengunjungi usaha rumahan ikan asap milik Nuryanto, dalam rangkaian kegiatan Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) di Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, Senin (29/7/2024) lalu.
Bupati Ipuk mengapresiasi upaya masyarakat dalam usaha pengolahan ikan asap yang telah mereka jalani sejak puluhan tahun yang lalu.
“Justru pengolahan tradisional harus tetap dipertahankan, karena saat ini banyak diminati. Aroma dan rasanya juga lebih lezat seperti ini daripada diolah dengan oven atau cara modern lainnya,” papar Bupati Ipuk.
“Saya menginstruksikan Dinas Perikanan untuk mendampingi mereka. Termasuk pendampingan dalam mengenalkan produk serta mencarikan peluang pasar yang lebih besar,” pungkasnya.
Comments
This post currently has no comments.