menu Home chevron_right
Banyuwangi

Petani Kopi Banyuwangi Gelar Festival Kopi, Bupati Ipuk : Brand Kopi Daerah Makin Kuat

Ilex | 5 Agustus 2024

radiovisfm.com – Para petani kopi di Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi menggelar Festival Kopi Rakyat, Kalibaru Kopi Fiesta dengan mengangkat kekayaan cita rasa kopinya, yang berlangsung selama 3 hari, Kamis – Sabtu (1-3 Agustus 2024).

Menariknya, festival kopi tersebut digelar di dua sentra kawasan kopi, yakni di Desa Kalibaru Manis dan Desa Kebunrejo.

Selama tiga hari, festival diisi berbagai acara. Selain pameran produk UMKM kopi juga ada sesi Public Cupping dimana sebanyak 13 sampel kopi arabika dan robusta dari petani lokal dinilai oleh para ahli.

Juga ada diskusi publik sebagai penguatan literasi kopi yang diikuti petani kopi, pelaku UMKM, serta ahli kopi, membahas berbagai topik terkait pengembangan kopi di Kalibaru, strategi pemasaran, serta upaya peningkatan kualitas dan daya saing kopi lokal.

Seperti diketahui, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi merupakan salah satu sentra perkebunan kopi.

“Lewat festival ini, kami berharap identitas dan brand kopi Banyuwangi semakin kuat, sehingga peluang petani rakyat mendapatkan pasar juga makin terbuka,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat hadir di Festival Kopi tersebut.

Festival Kopi Rakyat digelar setiap tahun oleh Banyuwangi di sentra-sentra kopi. Di Kecamatan Kalibaru, luasan perkebunan kopinya merupakan terluas nomor dua di Banyuwangi, mencapai 3.847 hektar yang didominasi jenis robusta, dengan rata-rata produksinya mencapai 4.256 ton pertahun. Sementara total luas perkebunan kopi rakyat di Banyuwangi mencapai 9.778 hektar. Produksi kopi rakyat mencapai 10.600 ton per tahun.

“Dengan jumlah produksi kopi rakyat yang cukup besar bila pemasarannya dimaksimalkan maka bisa memberikan kesejahteraan yang maksimal bagi petani,” ujar Bupati Ipuk.

Bupati Ipuk berharap, lewat festival ini bisa memperluas pasar mereka. Pemkab sendiri telah mendaftarkan kopi robusta Banyuwangi untuk mendapatkan Indeks Geografis (IG) di Kementerian Hukum dan Ham, dengan brand “Kopi Robusta Java Banyuwangi”.

“Tidak lama lagi kopi Banyuwangi akan memiliki legalitas IG yang menjadi dasar legalitas kopi Banyuwangi sebagai perlindungan terhadap ke-otentikan kopi robusta Banyuwangi,” papar Bupati Ipuk.

Dalam festival itu, Bupati Ipuk berkesempatan mencicipi aneka cita rasa kopi-kopi hasil pemrosesan dari para pegiat kopi lokal. Salah satunya adalah kopi dengan merek X-Baroe yang dikelola oleh Muchamad Shodiq, seorang petani sekaligus pegiat kopi muda Kalibaru.

“Kita tergabung di kelompok tani dengan luasan lahan sekitar 15 hektar. Kita melakukan penanaman sekaligus pemrosesan kopi hingga melakukan pemasaran sendiri,”jelas Shodiq.

Shodiq merupakan salah satu petani muda yang mendapatkan pelatihan menanam kopi dari Pemkab Banyuwangi. Pelatihan dilakukan Pusat penelitian Kopi dan Kakao Jember.

“Alhamdulillah, kami dapat ilmu menanam dan memproses kopi yang baik dari hulu ke hilir. Adanya festival ini, kami berharap bisa semakin memperluas pemasaran kopi Kalibaru,” pungkas Shodiq.

Written by Ilex

Comments

This post currently has no comments.

Leave a Reply






  • play_circle_filled

    Radio VIS FM Banyuwangi
    Radio VIS FM

play_arrow skip_previous skip_next volume_down
playlist_play