menu Home chevron_right
Banyuwangi

Banyuwangi Jadi Tempat Terakhir Program Santri Digitalpreneur Indonesia 2024

Ilex | 23 September 2024

radiovisfm.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar program Santri Digitalpreneur Indonesia 2024, di Ponpes Mabadiul Ihsan, Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi.

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno hadir langsung dalam acara tersebut. Banyuwangi menjadi tempat terakhir rangkaian program pelatihan dan peningkatan kapasitas santri di Indonesia itu.

Menteri Sandi mengatakan, Banyuwangi sengaja dipilih program yang telah berjalan empat tahun tersebut karena memiliki potensi ekonomi yang lengkap.

“Kami menutup program Santri Digitalpreneur tahun ini, sengaja memilih di Banyuwangi karena memiliki potensi ekonomi kreatif yang lengkap,” ungkap Menteri Sandi.

Hadir pula dalam kesempatan tersebut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas.
Menurut Menteri Sandi, ekonomi kreatif di kota ujung timur Pulau Jawa itu terdapat di banyak sektor mulai kuliner, fashion, pertanian, kerajinan, dan lainnya.

“Ini kian lengkap dengan ditunjang oleh pariwisata Banyuwangi yang berkembang pesat, sehingga menjadi daya tarik tersendiri,” tutur Menteri Sandi.

“Banyuwangi ini lengkap. Saya baru dapat berita bahwa teman-teman lama saya di San Fransisco pada mau ke Banyuwangi karena surfing-nya. Jadi, daya tarik Banyuwangi sudah mulai didengar karena kekuatan beragam,” ungkapnya.

Menteri Sandi memaparkan, ekonomi kreatif Indonesia saat ini telah menduduki peringkat ketiga dunia. Kekuatan utamanya adalah sektor kuliner, fashion, dan kriya.

“Sementara sektor lain yang tengah berkembang cukup pesat adalah film dan musik. Jadi Tinggal ditingkatkan lagi kualitasnya. Dan garda terdepannya adalah para santri ini,” kata Menteri Sandi.

Dalam program Santri Digitalpreneur Indonesia, Kemenparekraf memberi pelatihan dan pendampingan kepada para santri untuk berkembang dari sisi industri kreatif dan digital.

Menteri Sandi menjelaskan, dengan program seperti ini pihaknya ingin menyentuh dengan penguatan-penguatan agar santri siap dan memiliki kemampuan digitalpreneur usai menyelesaikan pendidikan.

“Kami mentargetkan, sekitar 25 persen dari 5 juta santri di Indonesia akan menerima manfaat dari program Santri Digitalpreneur Indonesia sejak pertama kali digagas. Program ini juga diharapkan mampu menciptakan 25 juta lapangan kerja dari kalangan anak muda,” papar Menteri Sandi.

Pengasuh Ponpes Mabadiul Ihsan KH Masykur Wardi berterima kasih atas diselenggarakan program Santri Digitalpreneur Indonesia di pondok pesantren Mambadiul Ihsan.

“Kami berharap dengan kegiatan yang ditempatkan di Mabadiul Ihsan, bisa memacu santri-santrinya berkiprah di masyarakat dengan membawa hal positif. Selain itu, kami juga berharap agar program Santri Digitalpreneur Indonesia bakal membuat para santri berpikir luas dan terbuka, sehingga mereka bisa menyerap berbagai ilmu yang bakal bermanfaat bagi kehidupan mereka kelak,” papar KH Masykur.

Written by Ilex

Comments

This post currently has no comments.

Leave a Reply





  • play_circle_filled

    Radio VIS FM Banyuwangi
    Radio VIS FM

play_arrow skip_previous skip_next volume_down
playlist_play