menu Home chevron_right
Banyuwangi

Disbudpar Bantah Adanya Pungutan Peserta Gandrung Sewu

Ilex | 9 Oktober 2024

radiovisfm.com – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi menepis anggapan bahwa untuk bisa menjadi peserta perhelatan Tarian Kolosal Gandrung Sewu harus mengeluarkan biaya pendaftaran. Seluruh peserta harus melalui sejumlah seleksi untuk bisa tampil di ajang bergengsi tersebut.

Awalnya, seleksi dilaksanakan di masing-masing kecamatan yang dikoordinir oleh tim dan camat setempat. Setelah dinyatakan lolos, para peserta dari 25 kecamatan melaksanakan latihan bersama untuk menyamakan gerakan dan musik.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Ainur Rofiq mengatakan, sebelum latihan disatukan di tingkat kabupaten, peserta dari 12 kecamatan melaksanakan latihan bersama di lapangan Tampo, Kecamatan Cluring. Termasuk mereka yang berasal dari Kecamatan Kalibaru, Pesanggaran, Siliragung dan sekitarnya.

Selanjutnya, para peserta latihan bersama di Stadion Diponegoro setiap hari Jum’at pukul 14.00 hingga 20.00 WIB.

“Untuk menjadi peserta Gandrung Sewu pihaknya melakukan dua jalur. Pertama, jalur seleksi dan kedua jalur mandiri. Dari jalur seleksi telah didapatkan seribu peserta. Sedangkan jalur mandiri ada 250 peserta,” papar Rofiq.

Rofiq menyebut, pihaknya sengaja menggulirkan kebijakan membuka jalur mandiri karena anemo peserta yang sangat tinggi.

“Namun kami sampaikan kepada para orang tua peserta, bagi yang berkeinginan mengikuti jalur mandiri apakah siap untuk membiayai secara mandiri segala sarana prasarananya. Ternyata mereka menyatakan siap dan itu diperkuat dengan surat perjanjian,” ujar Rofiq.

Meski demikian, para peserta dari jalur mandiri ini dipilih mereka yang sebelumnya mengikuti seleksi dan tidak lolos namun memiliki kemampuan tari yang cukup bagus. Sedangkan mereka yang lolos dari jalur seleksi, di dukung pembiayaannya dari pihak kecamatan dengan menggandeng berbagai investor di wilayah setempat. Juga ada yang dibiayai dari pihak sekolah dari anggaran dana Porseni.

Rofiq menjelaskan, selama melaksanakan latihan di tingkat kecamatan hingga ke kabupaten, para peserta mengeluarkan biaya sendiri seperti transportasi, konsumsi serta yang lainnya.

“Untuk latihan bersama di Stadion Diponegoro sendiri membutuhkan waktu 4-5 kali ditambah saat perhelatan di Pantai Marina Boom,” tuturnya.

Selain konsumsi, mereka juga perlu property yang di pakai saat tampil seperti kipas, jarik atau sewek, selendang dan sebagainya yang seluruhnya dari biaya para peserta sendiri.

“Biaya yang dikeluarkan para peserta adalah untuk kebutuhan mereka sendiri dan bukan untuk panitia. Pemerintah daerah hanya menganggarkan 250 juta rupiah dari APBD untuk property serta konsumsi para peserta disaat hari pelaksanaan. Sementara untuk biaya produksi sebelumnya tidak di cover APBD. Jika seluruhnya ditanggung APBD mulai dari awal seleksi, latihan hingga hari pelaksanaan bisa mencapai 5 miliar rupiah,” jelas Rofiq.

Karena itulah kata Rofiq, kesuksesan penyelenggaraan Gandrung Sewu ini menerapkan pola gotong royong. Karena event ini adalah milik seluruh masyarakat Banyuwangi. Pasalnya, disaat berlangsungnya latihan hingga di hari pelaksanaan, perekonomian bergerak seiring dagangan para UMKM laris.

“Kami tegaskan, para peserta Gandrung Sewu tidak dipungut biaya apapun oleh panitia. Biaya yang mereka keluarkan adalah untuk konsumsi dan property para peserta saat latihan ditingkat kecamatan dan kabupaten hingga di hari pelaksanaan,” kata Rofiq.

Diinformasikan, sebanyak 25 peserta dari Kabupaten Sidoarjo, Jember, Bondowoso, Kediri, Pasuruan dan Bali akan turut memeriahkan Gandrung Sewu 2024.

Gandrung Sewu 2024 merupakan suguhan tari kolosal apik yang akan mengguncang Pantai Boom Marina pada 26 Oktober mendatang. Dengan mengusung tema Payung Agung, The Diversity of Banyuwangi Culture, Gandrung Sewu 2024 akan menguntai indah keanekaragaman budaya yang ada di Banyuwangi.

Rangkaian acara Gandrung Sewu sendiri akan dimulai pada 24 hingga 26 Oktober dengan berbagai agenda. Tanggal 24 Oktober digelar Padang Ulanan dan Acoustic Music, 25 Oktober Meras Gandrung dan Wayang Gagrak serta 26 Oktober Spektakuler Show Gandrung Sewu.

Written by Ilex

Comments

This post currently has no comments.

Leave a Reply






  • play_circle_filled

    Radio VIS FM Banyuwangi
    Radio VIS FM

play_arrow skip_previous skip_next volume_down
playlist_play