Produk Hasil Karya Warga Binaan Lapas Banyuwangi Dipamerkan di Car Free Day
radiovisfm.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi mengenalkan berbagai produk hasil karya Warga Binaan pada car free day yang berada di sekitar Taman Blambangan, Banyuwangi.
Berbagai produk mulai dari celengan karakter berbahan koran bekas, souvenir, kotak tisu hingga batik mampu menarik perhatian masyarakat yang sedang berolahraga maupun menikmati hari libur bersama keluarga.
Kepala Lapas Banyuwangi, Agus Wahono menyebut hadirnya Lapas Banyuwangi dalam salah satu stand pada car free day itu bertujuan untuk mengenalkan produk hasil kreatifitas Warga Binaan dan mengedukasi masyarakat bahwa para pelanggar hukum diberikan pembinaan sebagai salah satu upaya reintegrasi sosial.
“Produk yang kami pamerkan menjadi bukti nyata bahwa melalui program pembinaan mampu menumbuhkan kreatifitas dari Warga Binaan yang dapat dijadikan sebagai bekal ketika nantinya kembali ke masyarakat,” ujar Agus.
Selain itu, produk-produk yang dihasilkan dari tangan-tangan kreatif Warga Binaan itu sejalan dengan salah satu 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya dalam hal penguatan dan peningkatan pendayagunaan Warga Binaan untuk menghasilkan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Kami akan terus mengembangkan program pembinaan, agar Warga Binaan mampu menghasilkan produk yang memiliki daya saing dengan produk yang beredar di pasaran,” tutur Agus.
“Dengan semakin banyaknya masyarakat yang mengenal produk hasil karya Warga Binaan, semoga mampu menarik daya beli masyarakat dan menumbuhkan semangat bagi Warga Binaan untuk terus meningkatkan kreatifitas dan keterampilannya,” papar Agus.
Agus mengungkapkan, untuk memasarkan produk tersebut, pihaknya telah menyediakan galeri yang berada tepat di depan Lapas. Beberapa produk juga ditawarkan secara online melalui platform e-commerce.
“Dari berbagai hasil karya Warga Binaan, produk batik menjadi produk unggulan yang telah banyak dipesan oleh konsumen dari berbagai instansi dan daerah,” kata Agus.
Batik yang diberi nama Batik Jeruji dengan motif khas gajah oling jeruji itu bahkan digunakan oleh Paguyuban Ibu-Ibu Pemasyarakatan (PIPAS) Jawa Timur untuk dijadikan seragam dalam pertemuan tertentu.
“Alhamdulillah, kami telah menyelesaikan lebih dari 200 lembar kain batik pesanan PIPAS Jatim,” pungkas Agus.
Comments
This post currently has no comments.