Sita BB Milik Imigran Gelap Pakistan, Polisi Periksa 2 Perempuan yang Bersama Mereka
radiovisfm.com – Polresta Banyuwangi terus menelusuri data kepemilikan mobil dan ponsel yang disita dari tangan 16 imigran gelap berkebangsaan Pakistan serta melakukan pemeriksaan terhadap 2 Warga Negara Indonesia (WNI) asal Aceh yang ditangkap bersama mereka.
Sebelumnya, Pangkalan TNI AL (Lanal) Banyuwangi berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 16 imigran gelap berkebangsaan Pakistan dan dua perempuan Warga Negara Indonesia (WNI) asal Aceh, yang salah satunya masih di bawah umur.
Penangkapan ini merupakan hasil patroli rutin Lanal di sekitar perairan Selat Bali. Penangkapan dilakukan di kawasan Pantai Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi. Selain para imigran, Lanal Banyuwangi juga mengamankan sejumlah barang bukti lain, termasuk tiga mobil, lima ponsel, enam paspor aktif, dan satu dompet. Beberapa paspor ditemukan masih berlaku, sementara sisanya tanpa dokumen resmi.
Yang tidak membawa dokumen, berdasarkan keterangan imigran ini katanya dibawa si sopir yang melarikan diri.
Kapal yang digunakan kelompok ini diketahui berasal dari Makassar. Jenis Kapal Motor Nelayan (KMN) berukuran panjang 15 meter dan lebar 2 meter diduga sengaja dimodifikasi untuk mengangkut orang secara diam-diam, bukan untuk operasi penangkapan ikan. Saat ini kapal yang dikemudikan juga telah diamankan.
Dari hasil pemeriksaan, salah satu imigran Pakistan mampu berbicara dalam bahasa Indonesia. Pria ini mengaku sebagai saudara angkat dari salah satu perempuan WNI, yang menimbulkan dugaan kuat bahwa ia berperan sebagai pemandu dalam operasi ini.
“Kami telah menerima pelimpahan seluruh barang bukti hasil tangkapan imigran gelap ini dari Lanal. Kami juga melakukan pemeriksaan terhadap dua WNI asal Aceh sekaligus menelusuri data kepemilikan tiga mobil dan ponsel yang ditemukan didalam mobil,” kata Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Andrew.
Di salah satu mobil terdapat GPS dan beberapa ponsel yang dilengkapi aplikasi peta laut, dengan rute yang diduga mengarah ke Christmas Island (Pulau Natal) Australia.
Kompol Adrew menyebut, untuk ke 16 warga Pakistan kini sudah diserahkan ke pihak Imigrasi Jember untuk proses lebih lanjut.
“Kami telah berkoordinasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dan Dinas Sosial dalam pemeriksaan dua WNI itu karena salah satunya masih dibawah umur. Keduanya berstatus sebagai saksi,” papar Kompol Andrew.
Dari keterangan mereka kata Kompol Andrew, mengaku berencana akan liburan ke Bali. Namun dari GPS yang ditemukan diduga kuat tujuannya ke Christmas Island (Pulau Natal) Australia, yang katanya akan mencari swaka.
“Keterangan antara imigran Pakistan dan WNI asal Aceh itu berbeda-beda,” tutur Kompol Andrew.
Sementara itu, Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Hafidz mengatakan, penangkapan bermula saat patroli Lanal Banyuwangi menemukan sebuah kapal yang bergerak tanpa menyalakan lampu. Kapal mencurigakan ini melaju dari arah timur ke barat menuju daratan.
“Ketika didekati, kapal itu justru mempercepat laju ke arah darat, sehingga menambah kecurigaan petugas,” ujar Danlanal saat memimpin konferensi pers penangkapan imigran gelap.
Ia menjelaskan, saat kapal mendekati pantai, Lanal mengerahkan tim untuk melakukan penyergapan di area darat.
“Kami juga meminta perbantuan dari Kodim 0825 Banyuwangi untuk membantu membackup di daratan,” tutur Danlanal.
“Petugas kami mencurigai kapal ini membawa imigran gelap. Dari bukti-bukti di lokasi, kami menduga kuat mereka ingin menuju selatan atau Australia,” imbuhnya.
Di lokasi, tim patroli menemukan tiga mobil yang sedang menunggu di pesisir Pantai Bangsring. Mobil-mobil ini terlihat dipenuhi penumpang yang diduga merupakan imigran gelap. Dua mobil disopiri warga lokal dan satu warga pakistan itu sendiri. Akan tetapi, dua sopir lokal ini berhasil melarikan diri.
Dari penggeledahan, Lanal Banyuwangi mengamankan total 18 orang, terdiri dari 16 pria warga negara Pakistan dan dua perempuan WNI asal Aceh. Satu dari perempuan tersebut masih di bawah umur, yang membuat kasus ini semakin menjadi perhatian khusus.
“Kami masih mendalami modus mereka, nantinya juga diperdalam oleh Kantor Imigrasi Jember dan Polresta Banyuwangi,” pungkas Danlanal.
Comments
This post currently has no comments.