Survei Polco : Unggul di 14 Kecamatan, Elektabilitas Ali-Ali 45%
radiovisfm.com – Berdasarkan rilis hasil survei dari Lembaga survey media Intelijen Politeia Consulting (Polco) terhadap Pilkada Banyuwangi, menempatkan pasangan nomor urut 02 Moh Ali Makki Zaini-Ali Ruchi unggul tipis dari pasangan nomor urut 01 Ipuk Fiestiandani-Mujiono.
“Dari hasil survei yang dilakukan lembaganya menyimpulkan bahwa pasangan Moh Ali Makki Zaini-Ali Ruchi unggul sebesar 45,76 persen dalam rentan margin of error sehingga ada probality yang kemungkinan kedua pasangan memiliki peluang menang. Sementara elektabilitas Ipuk Fiestiandani-Mujiono sebesar 44,00 persen,” kata Direktur Executive Polco, Rico Pahlawan.
“Pasangan Ali-Ali unggul di kedua gander serta segmentasi umur 20-29, 40-49 serta 50 tahun keatas. Namun perebutan gen Z dan milenial masih merata di keduanya,” imbuhnya.
Menurut Rico, Ipuk-Muji unggul tipis di pemilih basis islam serta pemilih dengan rentan penghasilan 2-3 juta rupiah. Sementara Ali-Ali unggul di pemilih non islam serta pemilih dengan penghasilan dibawah 500 ribu hingga 3 juta keatas.
“Pengumpulan data ini dilakukan mulai 18-22 November 2024 dengan motede sampling multistage random sampling, jumlah responden 600 responden serta wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner. Margin of error kurang lebih 4,1 persen. Disini ditemukan bahwa pemilih di Dapil 1, 2, 4, 5, 6, 7 dikuasai Ali-Ali. Sementara Dapil 3 dan 8 dikuasai Ipuk-Muji. Artinya, 14 kecamatan memilih Ali-Ali dan 9 kecamatan memilih Ipuk-Muji,” jelas Rico.
Rico menyebut, di Pilkada Banyuwangi ini dinilai cukup unik. Dimana, koalisi gemuk petahana ditemukan tidak cukup solid. Banyak pemilih terhadap partai tersebut bermigrasi, seperti Demokrat, PKS, PPP dan Hanura yang cenderung memilih oposisi.
“Dari hasil survei kami, PKB menjadi partai piihan yang dominan sebesar 27,83 persen. Diikuti PDI P 19,17 persen, Gerindra 18 persen, Golkar 6 persen serta Demokrat 4 persen,” tuturnya.
Rico menambahkan, preseden positif ditemui pada 65 persen pemilih di Banyuwangi tidak membenarkan adanya money politik.
“Kalaupun terjadi money politik, sebanyak 34 persen menolak pemberian calon dan 33 persen menerima. Sedangkan 23 persen menerima tetapi tidak memilih,” pungkas Rico.
Comments
This post currently has no comments.