menu Home chevron_right
Banyuwangi

Kementan : Dukung Pemenuhan Susu Segar, Silahkan Pengusaha Investasi Sapi Hidup

Ilex | 6 Januari 2025

radiovisfm.com – Untuk mendorong peningkatan produksi susu segar dalam negeri, pemerintah memberikan kesempatan kepada pengusaha lokal maupun asing untuk berinvestasi dengan mendatangkan sapi hidup dari berbagai negara yang telah diijinkan oleh pemerintah, mengingat saat ini sebanyak 81 persen kebutuhan susu nasional masih dipenuhi dari impor.

Hal itu disampaikan Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono saat melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi.

Selain meninjau produsen pertanian organik, Wamen Pertanian juga mengunjungi peternakan sapi yang dikelola secara modern di Desa Tamansari, Kecamatan Licin.

Turut mendampingi ke peternakan sapi perah PT Bumi Rojo Koyo tersebut, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda.

Peternakan PT Bumi Rojo Koyo mampu memproduksi 32 ton susu segar tiap hari. Peternakan tersebut terdapat 2.500 ekor sapi perah, sebanyak 1100 di antaranya aktif memproduksi susu setiap hari dan sisanya masih dalam proses pemeliharaan. Produksi tersebut akan terus ditingkatkan dengan bekerjasama dengan Australia Barat untuk mendatangkan 3000 sapi perah.

“Ini bisa membantu mendongkrak produksi susu segar nasional. Dia pun memberikan keleluasaan perusahaan untuk menambah jumlah sapinya. Tidak ada pembatasan. Demikian halnya dengan PT Bumi Rojo Koyo, silahkan kalau mau mendatangkan sapi sampai 100 ribu ekor,” papar Wamen Sudaryono.

“Semakin banyak sapi hidup yang didatangkan ke Indonesia dinilai akan semakin baik untuk menambah produksi susu dalam negeri. Mengingat saat ini sebanyak 81 persen kebutuhan susu nasional masih dipenuhi dari impor. Apalagi pemerintah akan mulai melaksanakan program makan bergizi gratis pada Januari 2025 sehingga kebutuhan susu segar dipastikan semakin meningkat,” jelasnya.

Maka untuk mendorong peningkatan produksi susu segar dalam negeri, kata Sudaryono, pemerintah memberikan kesempatan kepada pengusaha lokal maupun asing untuk berinvestasi dengan mendatangkan sapi hidup dari berbagai negara yang telah diijinkan oleh pemerintah.

“Dalam lima tahun, pemerintah mentargetkan 2 juta sapi hidup yang masuk ke Indonesia. Khusus tahun ini ditarget sebanyak 200 ribu,” tegasnya.

Menurut Sudaryono, kesempatan ini harus bisa diambil para peternak baik perorangan maupun koperasi untuk menambah sapinya guna mencukupi kebutuhan susu harian maupun menyiapkan kebutuhan program makan bergizi gratis.

“Selain bisa menambah populasi sapi, ini juga bisa membuka lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan karena selain yang dirawat di perusahaan, sebagian sapi ini juga yang dititipkan di masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Ipuk mengatakan Pemkab telah bekerja sama dengan Bumi Rojo Koyo untuk memenuhi kebutuhan susu pada program makan bergizi gratis, bagi siswa yang akan diberlakukan di semua sekolah pada Januari ini.

“Kami juga berharap produksi susu Banyuwangi bisa mendukung program ketahanan pangan nasional,” tutur Bupati Ipuk.

Dalam kesempatan itu, Wamen Sudaryono juga meminta seluruh peternak di Indonesia untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan dalam penanganan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Salah satunya melalui vaksinasi.

“Ketersediaan vaksin sudah ada. Kami berharap pemkab juga menyiapkan kesiapsiagaan yang sama. Intinya semua harus waspada, monitor secara jeli penyebaran PMK,” pungkas Sudaryono.

Written by Ilex

Comments

This post currently has no comments.

Leave a Reply





  • play_circle_filled

    Radio VIS FM Banyuwangi
    Radio VIS FM

play_arrow skip_previous skip_next volume_down
playlist_play