Perputaran Uang di Banyuwangi Selama Gelaran Gandrung Sewu 2025 Tembus 8,5 Miliar

radiovisfm.com – Gelaran Festival Gandrung Sewu 2025 di Banyuwangi tak hanya sukses memukau puluhan ribu penonton, tetapi juga mencetak rekor fantastis dalam dampak ekonomi lokal.

Berdasarkan data resmi yang dirilis oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, total perputaran ekonomi selama rangkaian kegiatan akbar ini mencapai Rp. 8,5 miliar. Angka ini menunjukkan lonjakan yang signifikan, yaitu naik 7,6 persen dari perputaran ekonomi penyelenggaraan tahun 2024 lalu yang tercatat sebesar Rp. 7,9 miliar.

Kenaikan yang signifikan ini didorong oleh tingginya transaksi di sektor riil, terutama dari belanja pengunjung. Dengan total sekitar 50.000 pengunjung selama tiga hari pelaksanaan (23-25 Oktober 2025), sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi sektor penyumbang terbesar. Keterlibatan 200 UMKM di lokasi utama dan sekitarnya menghasilkan estimasi transaksi belanja mencapai angka impresif Rp 2,880 miliar.

Peningkatan perputaran ekonomi ini disambut gembira oleh para pelaku UMKM, salah satunya Selvi, pedagang bakpao, “Alhamdulilah, omzet kami meningkat. Hari ini saja bisa tembus Rp. 2 juta. Kalau hari biasanya ya mentok sampai Rp. 1 juta,” terang pedagang yang biasa berjualan di Jalan Kepiting itu. Hal serupa disampaikan oleh Ulah, pedagang es teler yang tak kalah meraup banyak rejeki.  “Omzet kami naik berkali-kali lipat. Kami berterima kasih Gandrung Sewu selalu memberi panggung besar bagi UMKM lokal untuk bangkit dan berdaya,” ujarnya.

Sektor akomodasi juga mendapatkan berkah besar. Tingkat hunian (okupansi) hotel dan homestay dilaporkan mencapai hingga 100 persen dengan estimasi transaksi senilai Rp. 2,175 miliar.

“Dampak event sangat terasa. Okupansi kami sudah di angka 90 persen pada tanggal 23-24 Oktober. Namun, yang paling luar biasa, pada hari pelaksanaan event utama, tingkat hunian kami mencapai 100 persen,” ungkap Suwito, Sales Executive Illira Hotel Banyuwangi.

Hal yang sama disampaikan oleh Ahmad Junaidi, Assistant Sales Manager Kokoon Hotel Banyuwangi. “Terima kasih kepada Pemkab Banyuwangi yang telah konsisten menggelar event spektakuler yang memiliki efek multisektoral ini. Selama pelaksanaan Gandrung Sewu, okupansi di hotel kami mencapai 100 persen,” terangnya.

Selain itu, sektor kuliner dan pusat oleh-oleh mengalami peningkatan omzet luar biasa, rata-rata antara 80 persen hingga 100 persen, menyumbang estimasi total transaksi sebesar Rp 750 Juta.

“Pendapatan kami meningkat sebesar 40 persen di hari pelaksanaan Gandrung Sewu. Event ini benar-benar membawa berkah, pengunjung memborong produk khas Banyuwangi untuk dijadikan buah tangan,” kata Edwin Junianto, Manajer Pusat Oleh-Oleh Osing Deles.

Penanggungjawab Ajeg Resto dan Langgeng Kitchen, Ari Santi Marhaeni, juga melaporkan adanya kenaikan jumlah pengunjung hingga 40 persen berkat acara Gandrung Sewu. Ia menjelaskan adanya perbedaan pola kunjungan di kedua resto tersebut.

“Kalau di Langgeng Kitchen, setelah Gandrung Sewu banyak tamu luar kota yang datang. Sementara di Ajeg Resto, kenaikan tamu luar kota sudah mulai terlihat bahkan sebelum acara gladi resik,” ujarnya.

Dampak ekonomi Gandrung Sewu tidak hanya dirasakan oleh pengusaha besar, tetapi juga menyentuh langsung ribuan pekerja seni dan masyarakat. Tercatat, total ±2.500 orang pelaku seni dan tenaga kerja terlibat langsung dalam event ini.

Selain itu, kegiatan ini mencatatkan anggaran Produksi Event sebesar Rp. 870 juta dan didukung oleh Swadaya Peserta yang mencapai Rp. 1,147 miliar, menunjukkan tingginya partisipasi Masyarakat. Di sektor penunjang, pemasukan juga tercatat stabil. Penerimaan dari Parkir Roda 2 & 4 diperkirakan mencapai Rp. 50 – 80 juta, sedangkan tiket masuk Pantai Marina Boom menghasilkan pendapatan sebesar Rp. 121 juta.

Dengan total perputaran ekonomi sebesar Rp 8,5 Miliar dan tingkat pertumbuhan yang positif, Festival Gandrung Sewu 2025 telah membuktikan diri sebagai agenda budaya unggulan yang strategis. Event ini berhasil mengombinasikan pelestarian tradisi dengan pembangunan ekonomi, menjadikannya model event daerah yang sukses dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan pariwisata berkelanjutan di Banyuwangi.

Leave a Reply

Your email address will not be published.