radiovisfm.com – Operasi SAR lanjutan pencarian dan penyelamatan korban KMP Tunu Pratama Jaya diperpanjang hingga 7 hari ke depan dengan menggunakan kekuatan kewilayahan. Pada Senin (14/7/2025) merupakan hari terakhir perpanjangan operasi SAR fase kedua.
Disini, dipaparkan hasil data Ditpolairud Polda Jawa Timur mengenai kondisi KMP Tunu Pratama Jaya di bawah laut yang dinilai sebagai penguatan data yang disampaikan oleh TNI AL sebelumnya.
Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno mengatakan, kedua hasil dari kegiatan SRU Laut ini digunakan sebagai laporan kepada pimpinan di komando atas.
“Operasi SAR di hari terakhir ini terkendala cuaca buruk sehingga kapal tidak dapat menurunkan ROV sampai dengan titik kedalaman yang diharapkan. Maksimal kedalaman hanya sampai dengan 19 meter. Hal ini upaya pelaksanaan pengambilan gambar di titik frekwensi 8,” kata Eko.
Eko menjelaskan, data awal investigasi yang diterima pihaknya dari SRU laut dalam hal ini TNI AL, terlihat bangunan kapal saat diatas dok. Terdapat tulisan KMP Tunu Pratama Jaya disisi paling kanan atas yang diambil menggunakan kamera bawah air pada siang hari sekira pukul 11.41 WIB.
“Ini ditambahkan penguatan dari Ditpolairud Polda Jawa Timur dengan hasil rekaman gambar yang lebih jelas. Terlihat tulisan KMP Tunu Pratama Jaya lebih jelas dengan kondisi kapal terbalik. Rekaman data diambil pada dini hari pukul 02.30 WIB. Bangunan cat putih serta warna merah dan orange yang diambil menggunakan kamera bawah air mempertegas bahwa itu adalah KMP Tunu Pratama Jaya di kondisi malam hari dengan penerangan yang cukup,” papar Eko.
Eko menilai, data yang ada, baik yang dimiliki oleh Ditpolairud Polda Jawa Timur maupun TNI AL menjadi penguatan operasi SAR yang dikendalikan oleh esensi sehingga hal ini menjadi penguatan satu kesatuan yang utuh dalam pelaksanaan operasi SAR gabungan.
Eko menambahkan, pada hari Senin, 14 Juli 2025, esensi menyatakan bahwa operasi SAR lanjutan akan disesuaikan dengan kebutuhan operasi SAR dengan menggunakan kekuatan kewilayahan, yaitu kantor SAR Surabaya dengan Opsar Banyuwangi bersama jajaran, TNI, Polri mulai dari Ditpolairud Polda Jawa Timur dan jajaran di Banyuwangi, Polresta Banyuwangi dan jajaran. Selanjutnya TNI AL dengan Lanal Banyuwangi dan Denpasar Bali serta pemerintah daerah jajaran dan BMKG. Untuk tim DVI Polda Jawa Timur masih tetap karena masih memiliki 3 jenazah yang belum teridentifikasi.
“Selama perpanjangan 7 hari kedepan dengan berbagai pertimbangan lainnya, kami selalu bersinergi uintuk memberikan layanan kepada masyarakat. Mengingat masih adanya korban yang belum ditemukan, maka penyesuaian operasi SAR dengan unsur-unsur yang terlibat dengan kebutuhan yang dibutuhkan. Semoga perpanjangan SAR ini bisa memberikan ketenangan kepada keluarga korban yang belum ditemukan,” tegas Eko.
Hingga saat ini, ada 48 orang korban tragedy tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya sudah ditemukan. Dengan komposisi korban selamat 30 orang dan 19 meninggal dunia serta dalam pencarian 16 orang.
Leave a Reply