Siswa Siswi Sekolah Rakyat di Banyuwangi Mulai Pengenalan Lingkungan dan Cek Kesehatan

radiovisfm.com – Sebanyak 125 siswa SD, SMP dan SMA terpilih di Banyuwangi hari ini mengikuti masa pengenalan di Sekolah Rakyat sekaligus cek kesehatan sebagai upaya menyiapkan mental dan fisik mereka terhadap lingkungan dan teman teman baru.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani didampingi perwakilan dari Kementerian Sosial meninjau langsung lokasi sekolah rakyat di Banyuwangi yang dipusatkan di gedung eks Kantor Diklat PNS yang ada di Kecamatan Licin.

“Saat ini belum ada pembelajaran bagi siswa siswi karena masih dalam tahap pengenalan lingkungan sekolah. Sekaligus ada pengecekan kesehatan siswa siswi serta berbagai fasilitas sarana prasarana,” ujar Bupati Ipuk.

“Pengecekan kesehatan ini untuk mengetahui apakah anak anak mengalami alergi ataupun penyakit tertentu karena ini dinilai bisa mempengaruhi proses pembelajaran di sekolah rakyat,” terangnya.

Bupati Ipuk menjelaskan, dari hasil pengecekan sarana prasarana ini ruang kelas dan asrama dinilai sudah siap meski masih belum sempurna. Kedepan segera ditingkatkan fasilitasnya karena anak anak langsung tidur di asrama. Berdasarkan hasil pemantauan kali ini, Bupati Ipuk mengaku persoalan keamanan siswa siswi di asrama perlu dipikirkan, harus ada pemisahan siswa SD, SMP dan SMA putra putri.

“Juga masih perlu ada tambahan fasilitas dan sarana prasarana seperti kasa nyamuk karena kawasan gedung sekolah rakyat berada di lingkungan kebun dipastikan banyak serangga,” kata Bupati Ipuk.

“Kepala sekolah tadi menyampaikan belum adanya petugas kebersihan, nantinya di support dari tenaga Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Sementara untuk tenaga pendidik ada di satu gedung asrama sehingga bisa mengawasi siswa siswi selama 24 jam,” paparnya.

Kepala sekolah, Chitra Arti Maharani menyampaikan bahwa tahun ini pihaknya menerima 25 siswa SD, 50 siswa SMP dan 50 siswa SMA dengan total 125 siswa. Sementara untuk ruang kelas ada 5 dengan rincian SMP dan SMA masing masing 2 kelas serta 1 ruang kelas untuk siswa siswi SD yang didalamnya terdapat kelas 4,5 dan 6.
“Model pembelajaran multi entry dan multi exit. Sementara untuk asrama ada 4 ruangan dengan total 126 kamar. Ia menjelaskan, dalam 2 bulan ini, anak anak masih dalam masa persiapan secara fisik, mental dan psikologisnya untuk beradaptasi dengan lingkungan pengenalan mereka baik kehidupan asrama maupun teman baru dan kebiasaan baru. Selanjutnya, pembelajaran akademik baru dimulai pada bulan September 2025,” jelas Chitra.

Leave a Reply

Your email address will not be published.