radiovisfm.com – Dalam Operasi Pekat Semeru 2025, Polresta Banyuwangi berhasil mengungkap 25 kasus dengan mengamankan total 37 orang tersangka, salah satunya kasus pemerasan dari sekelompok pelaku yang mengaku sebagai anggota kepolisian.
Operasi Pekat Semeru 2025 ini digelar selama dua pekan, mulai 1 hingga 14 Mei 2025, yang difokuskan pada pemberantasan tindak kejahatan dengan unsur kekerasan dan praktik premanisme yang terjadi di wilayah Banyuwangi.
Jenis kasus yang ditangani meliputi penganiayaan sebanyak 18 kasus dengan diamankan 18 tersangka, 1 kasus pemerasan atau pemalakan dengan 1 tersangka, bentrokan antar perguruan silat ada 2 laporan polisi dengan diamankan 8 tersangka, intimidasi oleh oknum debt collector dengan menggunakan cara-cara pemalakan atau pemerasan terhadap debitur dengan diamankan 2 tersangka, hingga kekerasan kelompok yang meresahkan masyarakat ada 3 kasus dengan 8 tersangka.
Dalam keterangan persnya, Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, menjelaskan peningkatan kasus kekerasan di wilayah Banyuwangi menjadi perhatian serius.
“Jajaran Polresta akan terus meningkatkan patroli dan penegakan hukum untuk menciptakan lingkungan yang aman,” ungkap Kombes Rama.
“Kami berkomitmen memberantas segala bentuk kekerasan dan premanisme. Operasi ini adalah bagian dari upaya kami untuk menjaga kondusivitas wilayah,” ujarnya.
Berbagai barang bukti turut diamankan dalam operasi ini, seperti kendaraan bermotor, senjata tajam, dan barang elektronik milik korban. Operasi juga menyentuh kasus penyakit masyarakat (pekat) seperti judi dan miras ilegal, meskipun bukan menjadi fokus utama tahun ini.
“Salah satu kasus menonjol yang berhasil diungkap selama operasi adalah pencurian dengan kekerasan yang terjadi pada pertengahan April 2025,” imbuh Kombes Rama.
Kasus ini sempat menarik perhatian publik karena pelaku menggunakan modus berpura-pura sebagai anggota polisi. Pelaku utama berhasil diringkus pada 12 Mei 2025 di wilayah Bekasi setelah sempat melarikan diri ke luar kota.
Dalam aksinya, pelaku utama mengenakan atribut polisi palsu lengkap, termasuk airsoft gun yang menyerupai senjata api. Pelaku sebanyak 6 orang mendatangi rumah korban dan memaksa masuk, lalu membawa kabur sejumlah barang berharga seperti laptop, ponsel, kendaraan, dan uang tunai. Total kerugian korban ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
“Pelaku utama sudah kami tangkap. Penyelidikan terhadap kemungkinan keterlibatan pelaku lain masih terus dilakukan,” tutur Kombes Rama.
Kapolresta juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap kejahatan yang menggunakan kedok aparat, serta segera melapor apabila menemukan hal mencurigakan di lingkungan sekitar.
Polresta Banyuwangi menyatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan upaya penindakan dan pencegahan demi menciptakan rasa aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat Banyuwangi.
Leave a Reply