Buntut Keracunan Ratusan Siswa MAN Banyuwangi, 1 SPPG Ditutup Sementara

radiovisfm.com – Satu dari 38 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Banyuwangi telah ditutup sementara oleh Badan Gizi Nasional (BGN), menyusul terjadinya keracunan112 siswa Madrasah Aliyah  Negeri (MAN) 1 Banyuwangi diduga keracunan menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang diproduksinya. Para siswa mengalami gejala beragam mulai mual, sakit perut, diare, hingga demam.

Sementara SPPG yang ditutup itu adalah SPPG Tukangkayu #002 yang ada di kawasan Jalan Kepiting Kecamatan Banyuwangi kota. 

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat mengatakan, dari hasil investigasi, kasus keracunan ini diduga disebabkan karena adanya bahan makanan yang rusak dan mengalami toksinasi.

“Kami sudah akukan pemeriksaan terhadap sample makanan yang diproduksi SPPG yang bersangkutan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Laabkesda) Banyuwangi, Laboratorium Karantina Kesehatan dan Laboratorium Forensic Polda Jawa Timur,” terang Amir.

Amir menjelaskan, hasil dari Labkesda sudah keluar diantaranya terdeteksi air bersih yang digunakan produksi dinilai aman dan ekolinnya nol. Total Koliformnya dibawah ambang batas.

“Ada pemeriksaan dua jenis makanan yang teridentifikasi ada pertumbuhan bakteri. Hanya saja, bakteri paktogen yang direkomendasikan untuk diperiksa hasilnya negative. Ada bakteri yang tumbuh di bumbu ayam merah atau bakteri streptokosforgines. Di makanan tumis sawi putih dan wortel terdeteksi bakteri paktogennya negative tetapi ada pertumbuhan bakteri klipselaoksitoka yang menjadikan sakit perut. Jika bakteri Paktogennya ini positif, biasanya kejadian keracunannya agak parah,” papar Amir.

Sementara itu, hingga saat ini, hasil identifikasi di Laboratorium Karantina Kesehatan dan Laboratorium Forensik Polda Jawa Timur belum keluar.

“Hasil investigasi ini, terhadap SPPG itu langsung diterbitkan surat penghentian sementara oleh BGN,” tutur Amir.

Selain menghentikan sementara, BGN juga memberikan persyaratan untuk bisa memperbaiki sarana prasarana SPPG apabila ingin berproduksi kembali. Misalnya, ada lubang yang sebagai akses masuknya plankton atau jenis bakteri lainnya ke makanan.

“Jika semua catatan itu sudah dilakukan perbaikan, maka kami akan menyampaikan ke BGN untuk direkomendasikan beroperasi kembali,” ungkap Amir.

Namun Amir mengaku, penghentian sementara ini hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan, sampai SPPG yang bersangkutan benar-benar memperbaiki sarana prasarananya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.