KAI Daop 9 Jember Terapkan Mitigasi dan Inovasi Bantalan Sintetis untuk Keselamatan KA

radiovisfm.com – Menyambut musim hujan yang mulai melanda sejumlah wilayah di Jawa Timur, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan jalur kereta api demi memastikan keselamatan serta kelancaran perjalanan kereta.

Manager Hukum dan Humas Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro mengatakan, pihaknya telah memetakan sedikitnya 7 Daerah Rawan Khusus (Dapsus) di jalur operasional Daop 9 yang perlu mendapat perhatian ekstra.

“Dapsus tersebut antara lain lintas Bangil–Pasuruan rawan banjir, Pasuruan–Ranuyoso rawan banjir, Ranuyoso–Grati rawan amblesan, Leces–Malasan rawan amblesan, Garahan–Mrawan rawan longsor, Mrawan–Kalibaru rawan pada Bangunan Hikmat (BH) seperti terowongan dan jembatan, serta lintas Banyuwangi–Ketapang yang rawan banjir,” jelas Cahyo.

Untuk mengantisipasi risiko di lokasi rawan tersebut, KAI melakukan pengawasan, pemeriksaan, dan perawatan jalur secara periodik, bahkan akan dilakukan secara ekstra jika kondisi cuaca mengharuskan.

Selain itu, diterapkan juga pola Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ) Ekstra yang bersifat insidentil. “Jika terjadi hujan deras dengan intensitas tinggi lebih dari satu jam, maka petugas dari KUPT Resor Jalan Rel akan langsung menjalankan PPJ Ekstra di wilayah kerjanya,” tambah Cahyo.

Sebagai upaya peningkatan keselamatan, KAI juga melakukan penggantian bantalan kayu dengan bantalan sintetis di sejumlah jembatan baja. Bantalan sintetis ini dibuat dari material continuous glass fibre reinforced urethane foam resin (serat kaca kontinu dan resin uretan) yang terbukti lebih kuat dari bantalan kayu, baik dari segi kekuatan tekan maupun lentur.

“Jika bantalan kayu rata-rata hanya bertahan 4–5 tahun, bantalan sintetis bisa berumur hingga 50 tahun, sehingga jauh lebih efisien dan ramah lingkungan,” ujar Cahyo.

Hingga akhir 2025, KAI Daop 9 Jember telah memasang 4.064 batang bantalan sintetis dari total aset bantalan jembatan sebanyak 8.919 batang, atau sekitar 45,56%.

Selain meningkatkan keselamatan perjalanan KA, penggunaan bantalan sintetis juga sejalan dengan komitmen KAI dalam mewujudkan Indonesia Hijau melalui pelestarian lingkungan. Langkah ini merupakan bagian dari visi KAI menghadirkan transportasi berkelanjutan (sustainability transportation) di Indonesia.

“Keselamatan penumpang adalah prioritas utama kami. Berbagai langkah mitigasi, inovasi, hingga upaya pelestarian lingkungan terus kami lakukan demi memberikan layanan terbaik kepada masyarakat pengguna kereta api,” tutup Cahyo.

Leave a Reply

Your email address will not be published.