radiovisfm.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 9 Jember terus berkomitmen menghadirkan layanan transportasi yang aman, efisien, dan ramah lingkungan melalui pengoperasian armada lokomotif yang andal. Saat ini, Daop 9 memiliki 11 unit lokomotif yang terdiri dari tipe CC201 dan CC203, yang menjadi tulang punggung perjalanan kereta penumpang dan barang di wilayah Tapal Kuda.
Lokomotif-lokomotif tersebut ditempatkan di Depo Lokomotif Jember dan Depo Lokomotif Ketapang untuk memudahkan perawatan dan kesiapan operasional setiap hari.
“Lokomotif adalah jantung perjalanan kereta api. Kami pastikan seluruh lokomotif Daop 9 selalu dalam kondisi prima melalui perawatan rutin, sehingga dapat mendukung keselamatan perjalanan dan memberikan kontribusi terhadap transportasi yang berkelanjutan,” ujar Cahyo Widiantoro, Manager Hukum dan Humas Daop 9 Jember.
Lokomotif CC201 memiliki kemampuan daya tarik hingga 400 ton atau setara dengan menarik 10 kereta dalam sekali perjalanan. Sementara itu, lokomotif CC203 memiliki daya tarik lebih besar yaitu 450 ton, mampu menarik 11 kereta. Kapasitas ini tentu dipengaruhi oleh kecepatan, kondisi medan atau lereng penentu pada lintasan tertentu. Kedua jenis lokomotif ini menjadi andalan untuk mendukung perjalanan KA-KA di Daop 9 Jember.
Keselamatan menjadi prioritas utama KAI. Untuk mengoperasikan lokomotif tersebut, setiap masinis wajib memiliki brivet atau lisensi khusus sesuai jenis lokomotif yang akan dijalankan. Brivet ini diperoleh setelah melalui proses pelatihan, uji kompetensi, dan sertifikasi yang ketat, sehingga perjalanan kereta api senantiasa terjaga keamanannya.
*Daop 9 Jember menerapkan dua jenis perawatan lokomotif:*
• Preventive Maintenance (Terjadwal), meliputi perawatan bulanan (P1), 3 bulanan (P3), 6 bulanan (P6), 12 bulanan (P12) yang dilakukan di depo lokomotif. Untuk perawatan lebih besar, seperti 24 bulanan, 48 bulanan, dan 72 bulanan dilakukan di Balai Yasa.
• Corrective Maintenance (Perbaikan Tidak Terjadwal), yang dilakukan jika ditemukan gangguan atau kerusakan pada lokomotif.
Perawatan ini mencakup *ADEM* (Angin, Diesel, Elektrik, dan Mekanik), yang menjamin setiap aspek lokomotif berfungsi dengan optimal. Perawatan yang konsisten ini tidak hanya memperpanjang umur lokomotif, tetapi juga mendukung penghematan energi dengan memastikan mesin bekerja pada efisiensi terbaik.
Penggunaan kereta api sebagai moda transportasi massal merupakan salah satu solusi transportasi berkelanjutan. Dibandingkan moda transportasi berbasis jalan raya, kereta api lebih hemat energi dan menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah per penumpang-kilometer.
“Dengan perawatan teratur dan teknologi yang terus diperbarui, kami memastikan lokomotif beroperasi pada efisiensi maksimum. Hal ini membantu mengurangi konsumsi bahan bakar dan menekan jejak karbon, sejalan dengan komitmen KAI terhadap transportasi hijau,” tambah Cahyo.
Lokomotif yang handal bukan hanya soal mesin, tetapi juga soal kenyamanan dan ketepatan waktu perjalanan. Dengan armada yang selalu terjaga kualitasnya, KAI Daop 9 optimis dapat terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, mendukung mobilitas ekonomi, konektivitas, sekaligus menjaga lingkungan sebagai bagian dari upaya mewujudkan Indonesia hijau.


Leave a Reply