Diduga Akan “Perang Sarung”, Sebelas Remaja Diamankan Polisi

radiovisfm.com – Dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas), Tim Patroli Perintis Presisi Polresta Banyuwangi menggelar patroli intensif di sejumlah titik rawan di malam hari.

Patroli ini menyasar area sekitar Pendopo Sabha Swagatha Blambangan, TPU Singonegaran, dan kawasan perkantoran Pemerintah Daerah Banyuwangi.

Dalam kegiatan tersebut, petugas melakukan dialog dengan masyarakat, memberikan himbauan keamanan, serta menindak aksi yang berpotensi mengganggu ketertiban.

Hasilnya, tim patroli berhasil mengamankan 11 remaja yaitu PA(16 th), VRP ( 16 th), YD (17 th), MDA (17 th), NF (16 th), AK (16 th), MF (17 th), MA (16 th), RAM (15 Th), MRS (15 th)  yang diduga akan melakukan perang sarung di sekitar Pendopo.

Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra,S.I.K., M.Si., M.H., menegaskan bahwa kegiatan patroli ini merupakan langkah preventif untuk menekan potensi gangguan keamanan di wilayah hukum Polresta Banyuwangi.

“Kami terus meningkatkan patroli untuk memastikan situasi tetap kondusif. Para remaja yang diamankan telah didata dan diberikan pembinaan agar tidak mengulangi perbuatannya,” kata Kombes Rama.

Kapolresta Banyuwangi mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan lingkungan dan segera melaporkan jika menemukan aktivitas yang mencurigakan. Patroli serupa akan terus dilakukan guna menciptakan situasi yang aman, nyaman, dan kondusif bagi seluruh warga Banyuwangi.

“Mari seluruh masyarakat untuk menjadikan Ramadan sebagai momentum memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan kedamaian. Laporkan segera jika melihat potensi gangguan keamanan di lingkungan sekitar,” ajak Kapolresta.

Kasat Samapta Polresta Banyuwangi  Kompol Basori Alwi, S.H., M.H.,  menambahkan, Unit Patroli Perintis Presesi Satsamapta Polresta Banyuwangi  meminta kepada para orang tua dan masyarakat lebih mengawasi anak-anaknya, terutama saat berkumpul pada malam hari.

“Jika menemukan adanya indikasi aksi tawuran atau perang sarung, segera melaporkan kepada pihak kepolisian agar dapat dicegah sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan,” ujar Kompol Basori.

Setelah dilakukan pembinaan, mereka diberikan pemahaman mengenai bahaya dari perang sarung dan diminta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.

“Para pelajar itu sudah menyatakan paham dan berjanji untuk tidak melakukan perang sarung selama Ramadan. Setelah membuat surat pernyataan, mereka dipulangkan ke rumah masing-masing,” pungkas Kasat Samapta.

Leave a Reply

Your email address will not be published.