radiovisfm.com – Memasuki bulan Syawal, berbagai tradisi lokal kembali digelar di Banyuwangi, salah satunya adalah Boyolangu Culture Festival yang berlangsung di Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri. Festival ini merupakan bagian dari rangkaian tradisi adat Puter Kayun, yang rutin diselenggarakan setiap tahun usai Lebaran.
Rangkaian acara dimulai pada 7 Syawal, dengan kegiatan Qhotmil Qur’an sebagai bentuk rasa syukur, diikuti oleh para tokoh adat yang melakukan nyekar di petilasan Buyut Jaksa, leluhur yang dihormati oleh warga Boyolangu.
Malam harinya, warga dimanjakan dengan berbagai pementasan seni budaya yang menampilkan kekayaan tradisi lokal.
Keesokan harinya, pada 8 Syawal, suasana semakin semarak dengan berbagai pertunjukan seni Barong Banyuwangi, yang menjadi ikon budaya masyarakat setempat.
Puncak kemeriahan berlanjut pada 9 Syawal, dengan penampilan kesenian jaranan yang memikat perhatian masyarakat. Acara kemudian dilanjutkan dengan pawai Kebo-Keboan, tradisi unik yang menggambarkan semangat gotong royong dan penghormatan terhadap alam.
Puncak ceremonial Puter Kayun digelar pada 10 Syawal, ditandai dengan pelepasan secara simbolis oleh Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Dewa Alit Siswanto, dengan prosesi pecah kendi sebagai simbol dimulainya perjalanan budaya.
Dalam kesempatan tersebut, tokoh pemuda Kelurahan Boyolangu, Riskyal Alfani, menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat atas peran aktif mereka dalam melestarikan tradisi.
“Kami bangga dengan masyarakat Kelurahan Boyolangu yang telah memberikan dukungan. Kami berharap tradisi ini masih terus dilestarikan,” ujar Riskyal.
“Dengan semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap warisan leluhur, Boyolangu Culture Festival menjadi bukti nyata bahwa tradisi tetap hidup dan berkembang di tengah masyarakat modern Banyuwangi,” pungkasnya.
Leave a Reply