radiovisfm.com – Polisi Banyuwangi menangkap seorang pria terduga pelaku pembunuhan istrinya setelah sebelumnya dia menghubungi temannya yang merupakan seorang anggota kepolisian usai melakukan aksinya.
Terduga pelaku berinisial GDF (41) tega membunuh istrinya, BW (51) di dalam rumahnya di kawasan Jalan Serayu nomor 54, Lingkungan Wirodayan, Kelurahan Panderejo, Kecamatan Banyuwangi, Senin (20/10). Terduga pelaku melaporkan pembunuhan yang dilakukannya lewat WhatsApp ke salah satu personel Satuan Lalu Lintas Polresta Banyuwangi, yang kemudian diteruskan ke tim Resmob.
Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra mengatakan terduga pelaku melapor ke salah satu personel unit laka sekitar pukul 08.30 WIB. Dalam keterangannya pelaku mengirimkan alamat dan ingin menyerahkan diri setelah membunuh istrinya.
“Selang beberapa menit, Tim Resmob mendatangi lokasi kejadian. Saat polisi tiba di TKP posisi terduga pelaku duduk di teras. Pintu rumah dalam posisi terbuka. Sementara korban dalam keadaan tergeletak di ruang makan dengan keadaan meninggal dunia,” papar Kapolresta usai meninjau lokasi.
“Korban meninggal dunia dengan posisi luka tusuk di dada. Pengakuan terduga pelaku ia menusuk menggunakan pisau dapur,” imbuhnya.
Pasutri ini memiliki 3 anak. 2 anak merupakan bawaan dari korban hasil pernikahan dengan suami pertamanya, sementara 1 anak yang masih duduk dibangku SMP adalah hasil dari pernikahan kedua korban dengan pelaku.
Pada saat kejadian, anak pertama korban kuliah di Malang, anak kedua bersekolah di SMK dan anak ketiga sedang bersekolah di salah satu SMP di Banyuwangi. Selain mengamankan terduga pelaku polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. Sementara ini polisi masih melakukan pendalaman terkait motif pembunuhan itu.
“Untuk motif pembunuhan ini, kami masih lakukan pengembangan penyidikan. Sementara jenazah korban sudah kami evakuasi ke rumah sakit untuk diotopsi,” jelas Kombes Rama.
Salah satu tetangga, Rosi bercerita ketika itu para tetangga tidak ada yang tahu. Para tetangga baru mengetahui ketika polisi berdatangan ke lokasi.
“Sebelum kejadian tak terdengar ada keributan. Bahkan, dipagi hari, pelaku menghantarkan anaknya ke sekolah seperti hari-hari biasanya. Selang beberapa lama, tiba-tiba polisi datang,” papar Rosi.
“Sepengatahuan kami keluarga ini cukup harmonis. Hampir tidak pernah diketahui pertengkaran diantara keduanya,” imbuh Rosi.
Lurah Panderejo, Muchammad Safii, menyebut pasutri tersebut dikenal warganya sebagai keluarga baik-baik.
“Dalam keseharian pasutri ini normal, kerja pagi pulang malam, jarang berinteraksi. Ekonomi juga baik,” terang Safii.
Pasutri ini merupakan pegawai. Si suami bekerja di Pegadaian sementara korban bekerja di bank BCA. Pasutri tersebut memiliki tiga anak yang saat kejadian berada di luar rumah.


Leave a Reply