Perkuat Ketahanan Pangan, Banyuwangi MoU Bersama Bank Indonesia  

radiovisfm.com – Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan, Pemkab Banyuwangi dan Bank Indonesia (BI) melalui Kantor Perwakilan BI Jember, menjalin kerjasama mendorong pengembangan sektor yang kini menjadi program nasional tersebut.

Kolaborasi ini mencakup berbagai program strategis guna meningkatkan produksi dan distribusi komoditas utama seperti cabai, beras, daging ayam ras, telur, dan bawang merah.

Kepala Perwakilan BI Jember, Gunawan, saat High Level Meeting mengenai pengembangan ekonomi daerah yang juga dihadiri Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Banyuwangi menyampaikan bahwa Banyuwangi merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang pertumbuhannya pesat, utamanya di sektor pertanian. Dengan kerjasama ini potensi besar tersebut akan terus didorong agar memberikan kontribusi yang lebih luas terhadap perekonomian daerah dan nasional.

“BI akan mendukung pengembangan ketahanan pangan di Banyuwangi melalui berbagai program, seperti penyaluran sarana dan prasarana (sarpras) digital farming, bantuan alat pertanian bagi kelompok tani, demplot pupuk organik, serta penguatan digitalisasi dan sistem data pangan. Selain itu beberapa program pengembangan UMKM yang bergerak di sektor pangan juga akan dikembangkan,” papar Gunawan.

Gunawan menjelaskan, pihaknya akan membantu meningkatkan produksi, kualitas, hingga distribusinya, sehingga hasilnya bisa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Banyuwangi bahkan daerah lain, melalui skema kerja sama antar wilayah.

BI Jember juga akan mengadakan pelatihan dan kurasi produk bagi UMKM, serta program capacity building guna meningkatkan keterampilan dan manajemen usaha para pelaku bisnis lokal di sektor tersebut.

Untuk memastikan stabilitas harga pangan dan meningkatkan daya saing, Bank Indonesia juga akan mengoptimalkan penyelenggaraan pasar murah. 

Dalam kesempatan itu, Gunawan juga menyampaikan apresiasinya atas capaian kinerja sektor perekonomian Kabupaten Banyuwangi.

“Secara umum kondisi perekonomian Banyuwangi cukup baik. Contohnya, di sektor penyaluran kredit terpantau tumbuh stabil selama 2024 yang dipicu oleh tumbuhnya Kredit Investasi (KI) maupun Kredit Konsumsi (KK). Di sisi lain, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga terus tumbuh pada semua jenis DPK, seperti giro, tabungan dan deposito,” tegas Gunawan.

Inflasi di Banyuwangi juga terpantau melandai dalam dua tahun terakhir. 

“Jadi masyarakat Banyuwangi tabungannya meningkat. Banyak juga pelaku usaha yang mengajukan kredit untuk pengembangan usaha. Ini menunjukkan bahwa perekonomian di Banyuwangi tumbuh,” kata Gunawan.

Sementara, Bupati Ipuk menyampaikan kerjasama ini seiring dengan program prioritas yang dicanangkan Banyuwangi, yakni peningkatan pertanian untuk ketahanan pangan. 

“Kami terus berupaya agar sektor pertanian Banyuwangi terus terjaga, dan menjadi salah satu penopang ketahanan pangan dan ekonomi daerah. Terima kasih atas dukungan Bank Indonesia selama ini kepada Banyuwangi,” ujar Bupati Ipuk.

Leave a Reply

Your email address will not be published.