radiovisfm.com – Pemkab Banyuwangi berkoordinasi dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), terkait kabar kematian Rizal Sampurna, warga Kabupaten Banyuwangi yang bekerja di Kamboja. Pemkab siap membantu kepulangan jenazah Rizal apabila sudah ada kabar yang valid.
“Kami sudah mendapat informasi soal itu dan pemkab terus berkoordinasi dengan BP2MI terkait hal itu,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Informasi meninggalnya Rizal dikonfirmasi oleh Kantor Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Banyuwangi. KBRI di Kamboja disebut telah mengonfirmasi meninggalnya WNI di Kamboja atas nama Rizal Sampurna (30).
Hanya saja, penyebab meninggal dan penyemayaman warga Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi itu dinilai masih belum jelas. Keberangkatan Rizal ke Kamboja secara nonpresedural turut mempersulit hal itu.
“Meski demikian, kami tetap berupaya untuk berkomunikasi dengan BP2MI. Apabila sudah ada kejelasan, pemkab siap untuk membantu kepulangannya,” papar Bupati Ipuk.
Dengan adanya kasus ini, Bupati Ipuk berharap masyarakat Banyuwangi berhati-hati dan waspada untuk pergi bekerja ke luar negeri. Pemkab mengimbau agar masyarakat yang ingin bekerja ke luar negeri menggunakan jalur resmi.
“Kami tidak melarang masyarakat Banyuwangi bekerja sebagai PMI. Tapi kami berharap, masyarakat bekerja sebagai PMI melalui jalur yang legal untuk menjamin keamanannya,” harap Bupati Ipuk.
Untuk menyiapkan modal skil, pemkab memiliki beberapa program pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi warga. Baik itu program yang digagas mandiri oleh pemkab maupun yang dikerjasamakan dengan pihak lain, seperti Balai Pelatihan Vokasi Dan Produktivitas (BPVP) Banyuwangi.
“Pemkab Banyuwangi siap membantu agar masyarakat yang bekerja di luar negeri bisa difasilitasi dengan baik,” terang Bupati Ipuk.
Berdasarkan informasi yang diterima pihak keluarga, di Kamboja diduga Rizal bekerja sebagai operator Judi Online (Judol). Informasi meninggalnya Rizal dikonfirmasi juga oleh Koordinator Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Banyuwangi Fery Meryanto.
“Kami menerima informasi meninggalnya Rizal pada 7 April 2025,” terang Fery.
Kabar tersebut pertama kali diterima dari Kantor BP2MI Pusat setelah kantor tersebut menerima informasi dari KBRI di Kamboja.
Informasi yang sama juga diterima Fery dari penggiat pekerja migran di Banyuwangi.
“Namun dokumen yang saya terima masih minim, hanya pasport saja,” ungkap Fery.
Diberitakan sebelumnya, Rizal yang diduga bekerja sebagai operator judi online dikabarkan meninggal di Kamboja.
Ibu korban, Sulastri mengaku didatangi oleh pria paruh baya tak dikenal di rumahnya pada 5 April lalu. Orang itu datang dengan menunjukkan data diri Rizal. Ia juga meminta data kedua orang tua Rizal.
Dalam pertemuan itu, pria tak dikenal tersebut belum mengabarkan bahwa Rizal telah meninggal. Dia hanya menyampaikan bahwa besok akan ada orang memberi kabar. Esok harinya tanggal 6 April 2025, Sulastri menerima panggilan dari nomor Kamboja.
“Orang itu mengaku sebagai petugas berwajib. Ia yang mengabarkan anak saya telah meninggal,” ungkap Sulastri.
Sulastri kaget dan tak percaya mendapat kabar anak tunggalnya itu meninggal. Ia mencoba meminta bukti kepada pemberi kabar. Tapi tak ada informasi valid yang diterima.
Sulastri pun mengabarkan informasi itu kepada suaminya dan keluarga dekat. Termasuk kepada Saputri (25), sepupu Rizal.
Leave a Reply