radiovisfm.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 9 Jember terus meningkatkan perhatian terhadap keselamatan perjalanan kereta api dengan menggelar sosialisasi keselamatan di perlintasan sebidang, tepatnya di JPL 139A petak jalan antara Mangli-Jember. Kegiatan ini melibatkan unsur kewilayahan, mulai dari Kepolisian, Koramil (TNI), Dinas Perhubungan, Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Surabaya, hingga komunitas pecinta kereta api (Railfans).
Sosialisasi ini dilakukan sebagai respons terhadap tingginya tingkat kerawanan di perlintasan sebidang di wilayah Daop 9 Jember. Berdasarkan data, Daop 9 Jember memiliki total 311 perlintasan sebidang yang tersebar di tujuh wilayah kabupaten/kota. Dari jumlah tersebut, masih terdapat 122 perlintasan yang tidak terjaga dengan rincian sebagai berikut:
• Kota Pasuruan : 1 lokasi
• Kabupaten Pasuruan : 4 lokasi
• Kota Probolinggo : 2 lokasi
• Kabupaten Probolinggo : 16 lokasi
• Kabupaten Lumajang : 18 lokasi
• Kabupaten Jember : 52 lokasi
• Kabupaten Banyuwangi : 29 lokasi
Dari seluruh wilayah tersebut, Kabupaten Jember memiliki jumlah perlintasan tidak terjaga terbanyak yaitu sebanyak 52 lokasi, sehingga memerlukan perhatian khusus, karena menjadikannya salah satu daerah dengan tingkat kerawanan tertinggi.
Secara keseluruhan, berikut data kecelakaan di perlintasan KA di wilayah Daop 9 Jember tahun 2025:
• Kota Pasuruan: 0 kejadian
• Kabupaten Pasuruan: 1 kejadian
• Kota Probolinggo: 1 kejadian
• Kabupaten Probolinggo: 5 kejadian
• Kabupaten Lumajang: 0 kejadian
• Kabupaten Jember: 4 kejadian
• Kabupaten Banyuwangi: 4 kejadian
Untuk menekan angka kecelakaan, selama Tahun 2025 ini KAI Daop 9 Jember telah melakukan mitigasi berupa penyempitan 12 perlintasan tidak terjaga dan penutupan 9 perlintasan liar, sehingga total ada 21 lokasi yang sudah dilakukan peningkatan keselamatan.
Manager Hukum dan Humas Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, menegaskan pentingnya kepedulian semua pihak terhadap keselamatan di perlintasan sebidang.
“Keselamatan adalah prioritas utama kami. KAI tidak bisa bekerja sendiri. Dengan jumlah perlintasan yang tidak terjaga yang sangat banyak, kami mengajak pemerintah daerah, aparat keamanan, serta masyarakat untuk bersama-sama menjaga keselamatan di perlintasan sebidang. Pengguna jalan wajib berhenti sejenak, tengok kanan-kiri, dan pastikan aman sebelum melintas,” tegas Cahyo.
Selain sosialisasi, kegiatan ini juga diisi dengan aksi nyata seperti pembagian leaflet, edukasi langsung kepada pengguna jalan, dan pemasangan spanduk imbauan di titik-titik rawan. Komunitas Railfans turut membantu dalam menyebarkan pesan keselamatan di media sosial, sehingga menjangkau lebih banyak masyarakat.
KAI berharap dengan sinergi antara seluruh pihak, angka kecelakaan di perlintasan sebidang dapat terus ditekan dan masyarakat semakin sadar pentingnya kedisiplinan dalam berlalu lintas guna menciptakan keselamatan perjalanan kereta api dan pengguna jalan.
Leave a Reply